Ke manakah akan kucari lagi butir-butir cintaku yang lama kubuang, Apakah pada gelombang lautan atau hiruk pikuk jalanan. Semua sungai ingin kususuri, semua bukit akan kudaki, semua padang belantara akan kutembus, Harus kutemukan lagi sebutir cintaku yang hilang ditelan dusta kemarau panjang. Kapankah akan kudengar lagi nyanyian angin dan denting gitarmu, Apakah pada pancaran rembulan atau tubuh-tubuh panas jalanan. Semua bumi ingin kujejaki, semua langit akan kudaki, semua bintang-bintang akan kutembus. Harusku temukan lagi sebutir cintaku yang hilang Ditelan dusta kemarau panjang.

Senin, 27 Juni 2011

Sabar....???

“Maka bersabarlah kamu seperti ulul azmi (orang-orang yang mempunyai keteguhan hati) dari rasul-rasul telah sabar.” (Al  Ahqaaf 46:35).

Kata orang sabar ada batasnya, tapi kesabaran yang mana dulu?
Kata sabar memang sangat mudah diucapkan. Namun terkadang sangat sulit untuk dilakukan. Sementara Orang terkadang berkata, “Sabar kan ada batasnya.” Ungkapan, yang pada saat itu juga, menunjukkan bahwa pengucapnya sudah kehilangan kesabaran.

Kata sabar juga sering digunakan kita untuk menenangkan orang yang sedang emosi. Sebenarnya sabar ini memang merupakan suatu yang mudah disebut tetapi sangat sulit dilakukan terutama saat orang sedang terbakar emosi.

Tidak mudah memang menjaga kesabaran, tetapi itu harus dilakukan. Karena bila sabar itu hilang, hancurlah semuanya. Karena emosi yang akan bermain dan akibatnya fikiran jernih dan positif akan hilang serta digantikan oleh fikiran buruk dan godaan serta nafsu syeitan yang akan membantu kita dalam bertindak.

Sabar adalah salah satu cara mendapatkan pertolongan Allah. Itulah janji Allah. “Minta tolonglah kamu (kepadaKu) dengan sabar dan sholat.”