Ke manakah akan kucari lagi butir-butir cintaku yang lama kubuang, Apakah pada gelombang lautan atau hiruk pikuk jalanan. Semua sungai ingin kususuri, semua bukit akan kudaki, semua padang belantara akan kutembus, Harus kutemukan lagi sebutir cintaku yang hilang ditelan dusta kemarau panjang. Kapankah akan kudengar lagi nyanyian angin dan denting gitarmu, Apakah pada pancaran rembulan atau tubuh-tubuh panas jalanan. Semua bumi ingin kujejaki, semua langit akan kudaki, semua bintang-bintang akan kutembus. Harusku temukan lagi sebutir cintaku yang hilang Ditelan dusta kemarau panjang.

Jumat, 01 Juli 2011

Menangislah!

Mengapa kita ingin mendengarkan lagu-lagu sedih ketika kita sedih atau membaca puisi yang membuat kita menangis? Ada sesuatu yang bisa dikatakan untuk berkubang dalam kesengsaraan dan kesedihan kita. Pepatah lama "menderita karena cinta" sangat tepat di sini. Kadang-kadang kita ingin menangis karena sesuatu waktu tertentu,  kita benar-benar membutuhkan itu saat kita melalui masa sulit.

(Hanya Untuku)